Setelah jatuhnya koloni Perancis Vichy di Tunisia pada 13 Mei 1943, Sekutu mulai berlaku agresif. Antara tahun 1940 - 1945, pabrik-pabrik persenjataan Amerika Serikat telah memproduksi lebih dari 300 ribu pesawat tempur. Banyak di antaranya adalah pengebom berat, seperti B-17 dan B-29. Uni Soviet membuka perbatasan baratnya, memasuki wilayah yang semula dikuasai Jerman setelah memenangkan pertempuran atas Stalingrad. Inggris yang paling antusias. Setelah bergabungnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kubu Sekutu, semua keluarga di London berkumpul bersama di ruang makan setiap pukul tujuh malam. Mereka berdoa dan ayah mereka selalu berkata, "Amerika ada di pihak kita. Rusia ada pihak kita. Inggris tidak sendiri lagi."
|
Pesawat B-17. Rekonstruksinya sekarang ada di Musium Stockholm, Swedia |
Yang seharusnya ketakutan saat itu adalah Poros, terutama Italia yang paling lemah. Setelah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara, dimulai dari Mesir, kemudian, Sahara Barat, Maroko, Libya, Aljazair, dan terakhir Tunisia, para jenderal dari kubu Sekutu, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Perancis merdeka, dan Kanada, berkumpul di Kairo, Mesir, untuk membahas serangan guna menghentikan langkah Poros. Banyak dari mereka berpendapat, untuk menyelesaikan perang, mereka harus menyeret salah satu sekutu Jerman dan kemudian mengeluarkannya dari medan pertempuran. Jerman masih sangat kuat. Kekalahan di Stalingrad mungkin memeras habis kekuatannya, tetapi Jerman masih tangguh untuk memukul mundur Sekutu Barat jika mereka menyerang. Jepang mengadakan perlawanan yang hebat di lautan. Kapal perang Jepang hampir menguasai seluruh lautan Pasifik. Jadi sasarannya? Tentu saja. Italia menjadi sasaran empuk untuk digilas oleh Sekutu. Kegagalan di Afrika Utara sama saja membuka aib dan kelemahan negeri sendiri. Mussolini lalai, dan sekarang Semenanjung Italia harus bersiap-siap menghadapi mimpi terburuk sepanjang sejarah mereka.
|
Kapal Perang Italia meledak dalam pertempuran di perairan Sisilia |
Sekutu masih memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah sementara Uni Soviet sudah mulai mengadakan perlawanan. Jenderal Georgy Zhukov, pahlawan Soviet yang berhasil mendorong keluar Jerman dari Rusia, merencanakan taktik blitzkrieg versi Soviet yang diperkirakan mampu merebut Polandia bagian barat yang dikuasai Jerman dalam waktu kurang dari seminggu. Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih menduduki Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah itu adalah rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah mereka harus melewati Sardinia? Ataukah Sisilia? Perdebatan ini berakhir dengan satu keputusan. Mereka akan memulai serangan di Sardinia, tetapi itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa mencapai daratan Italia melalui Sisilia dengan mudah.
|
Jenderal Georgy Zhukov, otak di balik kegemilangan Uni Soviet |
Sekutu menyerbu Sardinia pada 7 Juli 1943, dan mendapat perlawanan kuat dari Jerman dan Italia. Ini memang direncanakan oleh Sekutu. Dua hari setelahnya, mereka mendaratkan pasukan di Sisilia, mengejutkan Jerman dan Italia sebagaimana Perancis dan Inggris dikejutkan saat mereka menyerang melalui Ardennes. Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dibantu sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak lebih jauh ke dalam Sisilia sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan ini cukup lama, tapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil ditindih oleh kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.
|
Tentara Kanada memasuki Modica, Sisilia |
Tertindihnya Sisilia membuat Sekutu, terutama Italia, panik. Rakyat mulai mendesak turun Mussolini, karena dianggap ingkar pada janjinya. Sebelum memulai perang, Mussolini telah berkata bahwa tujuan perang adalah untuk merebut daerah-daerah yang berbahasa Italia dan mendirikan Kekaisaran Roma Baru. Tapi kenyataannya lain. Sisilia justru direbut dan ini membuat Mussolini terdesak. Setelah dengan sukses mendapatkan Sisilia, Sekutu mulai terkonsentrasi pada daratan Semenanjung Italia. Di Eropa Timur, Uni Soviet berhasil merebut kembali Ukraina, serta menginvasi Bulgaria dan Semenanjung Balkan lainnya. Bekerja sama dengan Yugoslavia, Uni Soviet memberikan bantuan persenjataan dan logistik sementara Yugoslavia berjuang melawan kolonial Italia dan Jerman.
|
Partisan Yugoslavia dalam perang kemerdekaan Yugoslavia |
Kepanikan Italia terbukti pada 3 September 1943, ketika Sekutu mendaratkan pasukan di Semenanjung Italia, tepatnya di Salerno. Dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander, operasi ini dinamai Operation Avalanche, sementara dua operasi lainnya berkedudukan di Calabria (Operation Baytown) dan Taranto (Operation Slapstick). Italia dan Jerman segera ambil tindakan. Setelah Afrika Utara dan Stalingrad gagal, Hitler tak akan membiarkan sekutunya dikalahkan begitu saja. Bala bantuan berjumlah besar didatangkan dari Jerman. Secara keseluruhan, Italia tak dapat berbuat banyak. Mereka hanya bergantung pada kekuatan sekutu-sekutunya. Inggris, tidak seperti Albania di pandangan Italia yang bisa ditaklukkan dalam kurun waktu lima hari. Juga bukan Luksemburg di hadapan Jerman, yang bisa dilindas dan sekarat dalam waktu kurang dari 24 jam. Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan Poros, dan Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas sementara ia hanya bisa berdoa dan tetap fokus pada Amerika Serikat, musuh utamanya.
|
Tentara Jerman mati-matian mempertahankan daratan Italia |
Dalam waktu singkat, kota-kota besar seperti Bari, Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini semakin terjepit. Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang mati-matian mempertahankan Italia. Namun, hasilnya sama saja. Jerman dan Jepang harus kehilangan adik mereka yang paling lemah pada 16 September 1943. Italia runtuh ketika Sekutu berhasil memasuki ibukota Roma, mendesak Mussolini untuk lengser dari kekuasaannya dan dibantu tentara Jerman untuk lari ke utara. Raja Victor Emmanuel III segera memecat Mussolini sebagai kepala pemerintah dan membiarkan Sekutu mengubah Italia menjadi sebuah negara yang demokratis, yang justru berakhir dengan robohnya kekuasaan raja pada 1946.
|
Benito Mussolini dan kekasihnya, Clara Patachi, dieksekusi karena kalahnya Italia dalam perang |
28 November 1943, 'Tiga Besar' atau The Big Three yang terdiri dari Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Presiden Uni Soviet Joseph Stalin, dan Perdana Menteri Winston Churcill berkumpul di Teheran, Iran, untuk membahas langkah berikutnya setelah Italia berhasil dieksekusi. Perjanjian yang dihasilkan adalah, Uni Soviet bertugas menggusur Jerman dari timur, sementara koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis merdeka, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara koloni Inggris lainnya diserahi tugas untuk membobol pertahanan barat. Perjanjian ini dilaksanakan dengan antusias oleh Stalin, yang sudah sangat yakin Hitler tidak akan bisa melakukan lagi apa yang telah ia lakukan pada 1941. Dengan cepat Tentara Merah Soviet merontokkan kekuasaan Jerman di timur, sementara koalisi masih mencoba menembus pertahanan di barat. Tentara Soviet lebih handal dalam pertempuran musim dingin. Mereka bergerak lebih lincah dengan pakaian tebal berlapiskan palto, sementara langkah mereka begitu gesit dengan menggunakan ski saat bertempur.
|
Pasukan ski Soviet merebut Praha, Cekoslovakia |
|
'Tiga Besar' berkumpul di Teheran, Iran |
Tentara Merah Soviet berhasil membatalkan pendudukan 900 hari atas Leningrad, kota terbesar kedua di Uni Soviet dan Rusia pada 27 Januari. Tak hanya itu, Soviet juga berhasil menginvasi Rumania dan negara-negara yang terletak antara negara itu dan Polandia. Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman Soviet dengan serangan fajar pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan Marshall yang diduduki Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian. Untuk membantu Uni Soviet yang meluluhlantakkan bagian timur, Inggris dan Amerika Serikat merencanakan suatu serangan pembebasan Eropa yang diduduki Jerman. Italia sudah mati, dan mereka kini akan membebaskan Eropa Barat melalui pesisir Perancis.
|
Tentara Soviet menggagalkan usaha Jerman merebut Leningrad |
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini adalah serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia II, dan kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan Constantinophel oleh Kekaisaran Muslim Ottoman Turki. Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang dikerahkan untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut. Hingga pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah berjumlah 18.000 orang di Normandia dengan sandi Pantai Utah. Perlawanan Jerman kuat, tetapi mereka mampu didorong mundur. Di Asia-Pasifik, Jepang terdesak ketika Pulau Saipan di kepulauan Mariana, diserang oleh Amerika Serikat. yang kemudian berhasil dikuasai pada 9 Juli 1944. Pada 25 Juli 1944, pasukan Amerika Serikat melaju dari Normandia dengan cepat. 25 Agustus di tahun yang sama, Amerika Serikat dibantu 6 negara lainnya berhasil membebaskan Paris. Inggris bergerak ke utara dari Normandia untuk membebaskan Belanda dan Belgia yang sudah remuk sebelum bertempur.
|
Suasana Pendaratan Normandia 1944 |
Namun, berbeda dengan Uni Soviet, perlawanan Amerika Serikat masih dapat dilawan oleh Jerman. 16 Desember 1944, Amerika Serikat harus menerima bahwa pasukan Jerman yang masih terlalu kuat untuknya berhasil mematahkan garis depan serdadu Amerika di Ardennes, Belgia, menembus ke dalam Belgia yang lalu menyebabkan 'penyumbatan' di garis-garis Sekutu Barat. Pasukan Amerika yang di bawah komando sementara Jenderal Montgomery, bertahan mati-matian hingga pasukan Sekutu lainnya datang membantu.
Ketika pertempuran semakin memanas, sekali lagi, 'Tiga Besar' berkumpul pada 4 Februari untuk membahas langkah yang perlu mereka ambil untuk menaklukkan Jerman sebagaimana Italia ditundukkan dengan mudah. Kali ini mereka bertiga bertemu di Yalta, dekat Pantai Crimea, Uni Soviet, untuk membahas bentuk Eropa pascaperang. Stalin bersikeras ingin menundukkan Jerman secara total dan mengambil kendali atas negara-negara 'sahabat' di Eropa Timur. Karena Roosevelt dan Churcill kurang menyukai gagasan ini, Stalin akhirnya berjanji akan membangun demokrasi tertentu di negara-negara yang ia duduki itu. Kedua pemimpin negara itu, yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin, akhirnya menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin karena ia sendiri ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang. Churcill tak ingin menentang lebih jauh karena ia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah sangat tidak demokratis.
|
Winston Churcill (kiri), Franklin Roosevelt (tengah), dan Joseph Stalin (kanan) di Yalta, Uni Soviet |
Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri dengan perjanjian akhir yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan angkatan darat terbesar dan terkuat di dunia, yang ia yakini dapat membuat Jerman terseok-seok dan memohon ampunan padanya yang sia-sia. Amerika Serikat berhasil mendarat di Iwojima, Jepang bulan ini, dan Stalin tak sudi kalah saing. Ia lalu memerintahkan pasukannya untuk bergerak dan melibatkan diri dalam pertempuran-pertempuran nekat, yang selalu berakhir dengan kemenangan di pihaknya. Soviet lalu semakin mendekati Jerman, memasuki ibukota Wina pada 28 Maret 1944, dan seluruh Austria dapat dibebaskan sehari setelahnya.
|
Tentara Soviet membebaskan Austria |
Roosevelt mati pada 12 April 1945, dan Harry S. Truman menggantikannya sebagai presiden Amerika Serikat. Pasukan Soviet, yang sudah bergerak jauh lebih cepat daripada koalisi Barat, melakukan langkah yang amat mengejutkan. Mereka dengan sukses menguasai seluruh Eropa Timur, menginvasi Hungaria, mendapatkan Cekoslovakia, dan membebaskan Yunani dalam kurun waktu 1944 hingga 1945. Stalin juga turut membiayai dan mengirim bantuan semasa perang kemerdekaan Yugoslavia, yang berakhir pada 1944 dengan terusirnya pasukan Jerman dan Italia keluar dari Yugoslavia. Albania juga berhasil dibersihkan dari sisa-sisa serdadu Italia yang pro-Mussolini.
|
Harry S. Truman |
Jerman semakin terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil direbut dan ia kini sendiri, berada di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang sudah merdeka. Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba mencapai ibukota Berlin terlebih dahulu, yang dimenangkan oleh Uni Soviet yang memecahkan pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang mengerikan. Jerman bertahan dengan gagah, tetapi Soviet lebih baik. Pada 30 April 1945, Hitler benar-benar putus asa melihat bom-bom Soviet berjatuhan dan meledak di sekelilinginya, menghujani Berlin tanpa memberi ampun hingga Jerman menyerah kalah. Rakyat Berlin ketakutan. Maka hari itu juga, hanya ada dua pilihan yang bisa diambil Hitler. Menyerah kalah dan dieksekusi musuh, atau tangannya sendirilah yang harus mengeksekusi dirinya. Akhirnya ia memilih jalan yang kedua, mengakhiri hidup di bunker bersama simpanan yang ia nikahi sehari sebelumnya, Eva Braunn. Seminggu kemudian, pada 7 Mei 1945, Jerman menyatakan menyerah pada Uni Soviet setelah jenazah Hitler dan Braunn ditemukan. Maka hingga sekarang, setiap 8 Mei di Eropa diperingati sebagai Hari Kemenangan Eropa atau Victory In Europe (VE Day).
|
Seorang serdadu Soviet mengibarkan bendera Uni Soviet di gedung parlemen Jerman setelah jatuhnya ibukota Berlin, 1945 |
|
Jenazah Hitler dengan luka tembakan di dahi |
|
Eva Braunn |
Kini Jepang benar-benar sendiri. Kaisar cemas, tetapi Jenderal Tojo tetap bertahan. Jepang harus mempertahankan wilayah yang begitu luas dengan persenjataan yang sudah tua dan rusak. Jenderal McArthur yang dendam pada Jepang, melancarkan strategi 'lompat katak', yaitu strategi untuk menyerang langsung daratan Jepang. Ia yakin Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan. Pada Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di Okinawa, sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu bahwa pertempuran yang semakin lama dapat membuat semakin banyak sipil tewas. Namun alasan utamanya, ia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya. Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia, Cina Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang. Amerika Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua pulau ini cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang. Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
|
Jenderal Hideki Tojo |
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu diberi nama Konferensi Potsdam yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu. Hasilnya adalah :
1. Jerman dibagi menjadi empat pendudukan, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis di Jerman Barat,
dan Uni Soviet di Jerman Timur
2. Kota Berlin dibagi dua, Berlin Barat pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, dan Berlin Timur di
bawah pimpinan Uni Soviet
3. Kota Danzig dikembalikan pada Polandia
4. Penjahat perang harus dihukum
5. Jerman harus membayar ganti rugi perang
|
4 wilayah pembagian Jerman |
Dua serangan yang mengubah pandangan dunia terjadi pada 6 Agustus 1945, ketika pesawat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atau nuklir di kota Hiroshima. Tiga hari kemudian, Nagasaki juga mengalami hal yang sama. Kedua bom ini menewaskan setidaknya 120.000 manusia. Melihat keadaan ini, Kaisar Hirohito segera mengambil tindakan dengan meminta angkatan perang Jepang untuk menyerah. Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama Perjanjian San Fransisco.
|
Jepang menyerah di kapal induk USS Missouri, 1945 |
Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja Victor Emmanuel III, Republik Italia harus menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di Paris, dan pertemuan itu diberi nama Perdamaian Paris. Hasilnya adalah :
1. Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris
2. Wilayah Italia diperkecil
3. Italia harus membayar ganti rugi perang
4. Abessynia dan Albania dimerdekakan kembali
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB
|
Perdamaian Paris, 1947 |
Perang Dunia II meski membawa kehancuran, juga membawa banyak sekali pengaruh pada masa depan. Banyak sekali dan tak terhitung. Tak akan diketahui bagaimana dunia jadinya jika seandainya Adolf Hitler tidak memimpin Jerman. Tidak tahu juga jika seandainya Sekutu mengalami kekalahan. Tak ada yang mengira bagaimana jadinya dunia jika Uni Soviet, negara dengan angkatan darat terkuat di dunia, bersekutu dengan Jerman. Namun, beginilah kenyataannya. Akibat yang dibawa Perang Dunia II adalah :
1. Sektor-sektor ekonomi mengalami kehancuran
2. Sarana dan prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan perumahan rusak
3. Amerika Serikat menjadi negara kreditor
4. Banyaknya korban jiwa
5. Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara adidaya
6. Terjadi perebutan pengaruh antara Blok Barat yang pro-Amerika dengan Blok Timur yang pro-Uni Soviet.
ini melahirkan Amerika Serikat dengan NATO yang liberalis dan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa yang
komunis
7. Tumbangnya imperialisme di Asia dan Afrika
8. Munculnya negara-negara merdeka yang terlepas dari penjajahan bangsa Eropa
9. Terbentuknya PBB
10. Terbaginya Semenanjung Korea menjadi dua yang dipisahkan melalui garis 38 derajat, yaitu Korea Utara
yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis
11. Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
|
Tembok Berlin adalah simbol Perang Dingin yang paling kental |
Sekian artikel tentang Perang Dunia II dan History Channel. Artikel-artikel lain akan terus saya tambahkan dan membuat blog ini tambah ramai. Untuk World Lovers, jangan ketinggalan dan bukalah blog ini sering-sering ya? See you.
Bayu Bolshevikas d'Liberalia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar